Serang – Perkembangan ekonomi syariah kian menjadi perhatian di Indonesia. Berbagai institusi dan komunitas di masyarakat semakin menaruh perhatian kepada implementasi ekonomi syariah. Tidak terkecuali Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin, yang memberikan pandangannya terkait ekonomi kerakyatan berbasis syariah dalam acara bertajuk Bank Banten Goes to Campus yang digelar pada Sabtu (20/11).
Pada kesempatan tersebut Agus membawakan presentasi bertajuk ‘Membangun Ekonomi Kerakyatan Dalam Konteks Ekonomi Syariah’. Ia menuturkan pentingnya kemitraan dalam implementasi ekonomi syariah. “Untuk dapat menerapkan ekonomi kerakyatan idealnya Pemerintah dan Bank Banten harus merajut sinergi dalam mengembangkan potensi masyarakat untuk membangun daerah dengan layanan yang saya sebut ‘Ekonomi Kemitraan Bersama’. Adapun fokusnya mencakup ketahanan pangan, distribusi, utilitas dan desa wisata.”
Agus juga menekankan pentingnya peran mitra wali amanah dalam penerapan ekonomi syariah. “Dalam ekonomi syariah, Mitra Wali Amanah memiliki peran penting. Kewajibannya antara lain menyalurkan dana investasi dari Mitra Pemodal ke Mitra Ahli serta melaksanakan tugas arranger. Sementara Mitra Wali Amanah berhak untuk mendapatkan hak bagi hasil sesuai dengan kesepakatan mitra ahli dan mitra pemodal atas jasanya sebagai arranger.”
Perkembangan ekonomi syariah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang mengakselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga ekonomi di Banten dapat terpulihkan pasca dihantam pandemi Covid-19.
Bank Banten terus berupaya menjadi Bank kebanggaan masyarakat Banten. Berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi digital dilakukan oleh perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Harapannya, Bank Banten bisa meraih cita-cita untuk kian meraih kepercayaan masyarakat.
***
Informasi lebih lanjut:
Divisi Sekretariat Perusahaan
Up. Bagian Komunikasi Perusahaan
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk
Email: [email protected]
Telp. 0254 -7915877
Komentar Terbaru